Tuesday, 16 August 2016

Jakarta milik siapa?

Jakarta, milik siapa? 





Menyambangi ibu kota negara bagi sebagian penduduk yang berada jauh dari akses informasi dan transportasi hanya akan  menjadi  mimpi yang mampu  tercapai di TV atau terdengar lewat radio.  Tidak terbesit dalam hati mereka untuk mengunjungi dan merantau ke Jakarta ( Ibu Kota negara) . Akses informasi yang diperoleh tentang Ibu Kota adalah gersang , jauh dari peradaban,  dan tidak manusiawi.

Jakarta milik siapa?
Menjadi pertanyaan mendasar untuk para pemimpin sekarang,  nanti,  dan yang sudah pernah memimpin.  Entah mengapa harus ditanyakan karena sekarang ibu kota negara menjadi seperti daerah rawan,  daratan ngeri  dan daerah terlarang bagi penduduk negeri yang jauh di pelosok desa.  Tak boleh penduduk negeri  yang ingin mengunjungi ibu kota negara dengan kemampuan seadanya,  karena nanti tinggal dimana,  makan apa dan kerja apa..

Jakarta milik siapa?
Katanya ibu kota negara,  tempat kembali,  ibu pertiwi,  duh tapi miris sekali..  Tak ada kepedulian yang terbukti,  sekadar orasi,  cegah korupsi,  atasi banjir,  kelola transportasi..  Yang akhirnya cuma retorasi. Tidak terbukti..

Jakarta milik siapa?
Milik yang punya tanah seputar,  milik yang pu ya akses ke pejabat tinggi,  milik penguasa kebijakan dan rakyat jelata tidak mudah  pulang pergi dengan harapan atau mengundi nasib.  Sama saja,  orang jakarta,  Jawa,  sumatra dan kepulauan Indonesia. Penguasa pemiliknya.

siapa Jakarta?
Katanya ibu kota negara,  tapi rakyat jelata tidak boleh sembarangan tinggal,  kasian,  tinggal dimana,  makan apa dan kerja giman?  Walikota,  DPR,  dan yang disajikan,  di fasilitai,  Rakyat jelata ga boleh minta di jalan,  malumaluin, kenapa ga ditampung di rumah dinas,  di rumah mewah,  jangan di tempat sosial yang asal temp dan pasang semuanya.

Siapa Jakarta?
Tidak tahu apa-apa,  itu rakyat jelata,  Jakarta Gedung Gedung nya tinggi,  jalannya bertingkattingkat,  mobil ya berderet merayap, sepi hanya menyimaki keindahan dan kemewahan ibu kota negara,  tapi tak mampu memiliki,  karena harus berjuang dan berbuat.  Rakyat jelata,  cukup bangga dan dan bahagia,  mengenal Jakarta ibu kota negara Indonesia..

Bagikan

Jangan lewatkan

Jakarta milik siapa?
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.