Nasihat Untuk yang Sering Melalaikan Waktu dan Umur
Umur adalah modal utama manusia dalam hidup ini. perhitungan amal
perbuatan yang disesuaikan atas dasar umur yang telah diberikan kepada manusia.
orang-orang yang diberi kesempatan untuk hidup dan telah melewati batas umur
nantinya akan dihitung amalany.
semua orang menbgetahui bahwa dirinya akan mati, kematian adalah
keniscayaan yang tidak bisa dihindari oleh manusia. maka beruntunglah
orang-orang yang sudah mempersiapkan untuuk kematiannya. Dan merugilah
orang-orang yang tidak mempersiapkan bekal setelah kematiannya.
Siapakah pemegang nyawa
setiap mahkluk?
Ada sebagain manasuia yang memilki kehendak diluar kewajaran,
bunuh diri yang sudah menjadi tren bagi orang-orang putus asa. Memilih untuk
menerjunkan diri atau memutuskan urat nadi, seolah-olah kematian akan datang
oleh tangangya. Namun, sesungguhnya Allah lah yang memilki kekuasaan atas
setiap jiwa manusia.
Allah Ta’ala berfirman
“tidak ada suatu binatng melatapun, melainkan Dia-lah yang memgang
ubun-ubunya.” (Huud : 56)
Maka, sungguh, misteri tentang waktukematian hanya Allah saja yang
mengendalikan, baik tempat maupun sedang beraktivitas apa. Kehendak Allah telah
meliputi segala mahluk. Maka sudah semestinya, tidak berlalai dan mengela nafas
untuk menerjunkan diri kepada kelalaikn yang merugikan.
Karena kematian keniscayaan
semakin lama manusia hidup di dunia, semakin membuat sebagian
merasa kasihan. Manusia tertua yang masih hidup ada yang mencapai ratusan
tahun, namun dimana aktivitasnya. Hanya di atas tempat tidur atau di dalam
pengawasan orang lain. Tidak bisa berbuat seperti ketika masih muda dan kuat. Tubuhnya
ringkih dan sangat lemah. Dan sudah menjadi kepastian mansuia akan mati namun
sebagain orang tidak menyadari akan hal tersebut karen angan-angan dunia dan
nafsu yang sangat tinggi.
Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa Rasullah saw. Bersabda
“jibril datang kepadaku dan
berkata : ‘ Wahai Muhammad, hiduplah sekhendakmu (namun ingat) sesungguhnya
kamu akan mati. Cintailah siap saja yang kamu suka (namun ketahuilah) sesungguhnya
(suatu saat nanti) kamu akan berpisah dengannya. Berbuatlah sekehndakmu (tetapi
ingat) seusngguhnya kamu nanti akan diganjar dan dimintai pertanggungan jawab.”
(Riwayat al-Hakim, al-Baihaqi dalam Syu’abul- liman, )
Sedikit tertawa dan
banyak menangis
Kematian sangat dekat, dan terus mendampingi kehidupan. Orang-orang
yang mengingat mati akan berhati-hati dan terus menjaga diri supaya tidak
terjerumus kedalam kesesatan, kemaksiatan dan kepada perbuatan yang mungkar
abhkan kekafiran. Kehati-hatian yang sungguh-sunbgguh membuat lisan dan wajah
terasa berat untuk tertwa terbahak-bahak dan lebih memilih diam dan merenungi
diri karena memikirkan, dan merenungkan tentang kehdiupan setelah kemtian.
Rasulallah saw. Seing menggugah para sahabatnya dengan sabdanya :
“ andaikn kalian
mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak
menangis” (HR Bukhari)
Mengapa, dan mengapa sedikit tertaw dan banyak menagis.
Semog bermanfaat, agar mampu kembali merenungi diri tentang ilmu
yang bermanfaat, amal yang bernilai dan
harta yang berkah menjadi amal ibadah.
Bagikan
Sedikit tertawa dan banyak menangis : Nasihat Untuk yang Sering Melalaikan Waktu dan Umur
4/
5
Oleh
Rantausetia