“Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya “
Setiap
muslim tentunya memiliki keinginan untuk hidup mulia dan bahagia. Dapat mengikuti
dan mencontoh perilaku nabi yang telah disunnahkan dengan sebaik dan
sebenar-benarnya adalah sebuah prestadi dari sebuah perjuangan. Menjadikan keseharian
yang dilakukan sebagai amal dan bekal kelak diakhirat.
Sholat
berjamah menjadi suatu hal yang sangat berat, terkhusus pemuda-pemuda muslim yang
sedang menempuh suatu studi, dan lebih sangat menyedihkan dengan keadaan
pemuda-pemuda muslim yang tidak percaya lagi pada kebenaran dan keutamaan
sholat berjamaah. Sekarang bukan lagi pemuda yang terserang penyakit lalai dari
sholat akan tetapi para orang tua malah asyik dengan kehidupan dunia menjadi
contoh yang tidak berguna sama sekali.
tiadalah
ada sebuah kenikmatan yang mampu menandingi jika seorang muslim bisa dalam lima
waktunya dengan baik mengerjakan sholat berjamaah. Sebuah nasihat yang baik telah
disampaikan oleh Umar r.a bahwasanya seseorang yang melalaikan sholat akan
lebih bisa melalaikan kehidupan yang lainnya. Benarlah demikian karena kepada
Allah saja sudah tidak perduli apalagi dengan kewajiban yang lainnya.
Namun, muncul
suatu keanehan yang menyerang para Muslimin, menjadi teguran besar bagi setiap yang mampu membaca,
mendengar dan melihat dengan hati. Kalaulah benar takut kepada Allah mengapa
harus mendahulukan sesuatu yang tidak akan menyelamatkan nanti diakhirat.
Terkecuali, adanya sebuah uzur (halangan).
Akan tetapi seolah menjadi keuzuran yang relevan untuk bisa meningggalkan
sholat berjamaah, berleha-leha hingga mengakhirkan sampai habis waktu untuk
mengerjakan sholat yaitu mati bahkan tidak peduli pada perintah-perintah wajib
yang dijelaskan dalam agama maka matinya adalah kekufuran nyata bagi setiap
yang mengabaikan dan melalaikan perintah-perintah wajib agama.
Kenikmatan besar
bagi seorang muslim yang mampu mengerjakan sholat berjamaah, terutama adalah
sholat subuh. Sebuah tantangan besar bagi setiap muslim baik tua ataupun muda,
baik di kota atupun di desa, kalaulah setiap muslim mampu untuk berdiri tegak
secara bersama di waktu subuh turunlah segala keberkahan dan kemuliaan dari
langit bagi setiap hambanya yang meminta diwaktu subuh.
Dari Ibnu
Mas'ud r.a.,katanya: "Barangsiapa yang senang
kalau menemui Allah Ta'ala besok - pada hari kiamat - dalam keadaan Muslim,
maka hendaklah ia menjaga shalat-shalat fardhu ini di waktu ia dipanggil untuk
mendatanginya - yakni jika sudah mendengar azan, sebab sesungguhnya Allah telah
mensyariatkan kepada Nabimu semua s.a.w. beberapa jalan petunjuk dan
sesungguhnya shalat-shalat itu adalah termasuk sebahagian dari jalan-jalan
petunjuk tersebut. Andaikata engkau semua sama bersembahyang dalam rumah-rumahmu
sendiri sebagaimana shalatnya orang yang suka meninggalkan jamaah itu, yakni
yang bersembahyang dalam rumahnya, nescayalah engkau semua telah meninggalkan
sunnah Nabimu, selanjutnya jikalau engkau semua telah meninggalkan sunnah
Nabimu, maka nescayalah engkau semua tersesat. Sungguh- sungguh saya telah
melihat sendiri bahawa tidak ada seorang pun yang suka meninggalkan
shalat-shalat - itu dengan berjamaah -melainkan ia adalah seorang munafik yang
dapat dimaklumi ke-munafikannya. Sungguh ada pula seseorang itu yang
didatangkan untuk menghadhiri shalat jamaah itu, ia disandarkan antara dua
orang lelaki sehingga ia ditegakkan di dalam saf - kerana ia mengetahui betapa
besar fadhilahnya shalat berjamaah itu." (Riwayat Muslim)
Sebuah anugrah yang diberikan oleh Allah SWT
kepada Muslim yang mampu menjaga sholat berjamaahnya, karena dengan demikian
terjagalah seorang Muslim itu dari golongan orang-orang yang munafik dan pada
akhirnya surgalah menjadi akhir perjalan hidup yang sudah lama dinanti. Wallhualam. Semoga bermanfaat.
Bagikan
Nikmatnya Sholat Berjamaah
4/
5
Oleh
Rantausetia