Wednesday, 19 October 2016

Apa yang Kau cari?

Apa yang Kau cari?

Sebagaimana jasad yang telah dianugrahkan oleh Tuhan, adanya sepasang telinga untuk mendengar, sepasang mata untuk melihat, dan sebentuk hati untuk merasa adalah sarana mengetahui, memahami dan mengerti. Dan yang lebih penting lagi adalah sebentuk raga yang memiliki kesempurnaan bentuk dan sepasang nyawa yang hidup lagi terhidupkan.

Sedang bagaimanapun langkah kaki bergerak tentu mencari sesuatu, hati bergetar berharap pada sesuatu dan akal berfikir berkeinginan terhadap sesuatu, namun apa yang sebenarnya sedang dicari?

Apakah Harta untuk Bahagia?
Harta (emas, intan, perak, tembaga,) semuanya berujung pada uang. Harta dalam pengertian perjalanan  kehidupan sekarang  dalam bentuk uang dan berujung pada jumlah nominal uang. Barang yang tidak menghasilkan uang bukan harta, dan sesuatu bukan harta yang menghasilkan uang adalah harta. Logika yang salah namun sudah terjadi saat sekarang ini.

Pembuktian sebuah logika salah, namun sudah terjadi dan harus diterima. Kebohongan bukan harta, namun saat sekarang kebohongan menjadi harta yang dapat menghasilkan uang berjuta hingga bermilyaran. Sebut saja korupsi, sebagai sarana alat pengumpul uang dengan bermodalkan kebohongan.

Saat sekarang akan menjadi ambiguitas dalam masalah kehidupan. mendahulukan harta (uang) atau bahagia yang dicari. Bersamaan bisa saling mendekati dalam waktu yang terkadang terbatas sangat sukar untuk bisa dijalani bersama, terkecuali yang sudah menerima dalam keadaan yang lebih saling mendahulukan. Bahagia dulu kemudian harta, atau sebaliknya harta dahulu selanjutnya bahagia.

Orang yang tidak memiliki uang, harus merelakan hilang waktunya bersama keluarga di tempat-tempat indah dan sejuk demi lembaran uang. Membebaskan semua potensi untuk menghentikan waktu tidur dan istirahat demi lembaran uang. Rela menghabiskan waktunya di tempat yang darinya tersedia lembaran uang, walau harus menjatuhkan rasa malunya di depan umum atau bahkan dipinggirkan oleh sebagian orang.


Harta atau bahagia yang akan mendahulukan, kedua-duanya adalah proses panjang dan tidak akan berakhir terkecuali berakhirnya peran pribadi dalam mengelola harta dan merasai kebahagian yaitu mati yang bebas.

Bagikan

Jangan lewatkan

Apa yang Kau cari?
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.