Apa
yang Kau cari?
Sebagaimana jasad yang telah dianugrahkan oleh Tuhan, adanya
sepasang telinga untuk mendengar, sepasang mata untuk melihat, dan sebentuk
hati untuk merasa adalah sarana mengetahui, memahami dan mengerti. Dan yang
lebih penting lagi adalah sebentuk raga yang memiliki kesempurnaan bentuk dan
sepasang nyawa yang hidup lagi terhidupkan.
Sedang bagaimanapun langkah kaki bergerak tentu mencari
sesuatu, hati bergetar berharap pada sesuatu dan akal
berfikir berkeinginan terhadap sesuatu, namun apa yang sebenarnya
sedang dicari?
Apakah
Harta untuk Bahagia?
Harta (emas, intan, perak, tembaga,) semuanya berujung pada uang.
Harta dalam pengertian perjalanan
kehidupan sekarang dalam bentuk
uang dan berujung pada jumlah nominal uang. Barang yang tidak menghasilkan uang
bukan harta, dan sesuatu bukan harta yang menghasilkan uang adalah harta.
Logika yang salah namun sudah terjadi saat sekarang ini.
Pembuktian sebuah logika salah, namun sudah terjadi dan harus
diterima. Kebohongan bukan harta, namun saat sekarang kebohongan menjadi harta
yang dapat menghasilkan uang berjuta hingga bermilyaran. Sebut saja korupsi,
sebagai sarana alat pengumpul uang dengan bermodalkan kebohongan.
Saat sekarang akan menjadi ambiguitas dalam masalah kehidupan.
mendahulukan harta (uang) atau bahagia yang dicari. Bersamaan bisa saling
mendekati dalam waktu yang terkadang terbatas sangat sukar untuk bisa dijalani
bersama, terkecuali yang sudah menerima dalam keadaan yang lebih saling
mendahulukan. Bahagia dulu kemudian harta, atau sebaliknya harta dahulu
selanjutnya bahagia.
Orang yang tidak memiliki uang, harus merelakan hilang waktunya
bersama keluarga di tempat-tempat indah dan sejuk demi lembaran uang.
Membebaskan semua potensi untuk menghentikan waktu tidur dan istirahat demi
lembaran uang. Rela menghabiskan waktunya di tempat yang darinya tersedia
lembaran uang, walau harus menjatuhkan rasa malunya di depan umum atau bahkan
dipinggirkan oleh sebagian orang.
Harta atau bahagia yang akan mendahulukan, kedua-duanya adalah
proses panjang dan tidak akan berakhir terkecuali berakhirnya peran pribadi
dalam mengelola harta dan merasai kebahagian yaitu mati yang bebas.
Bagikan
Apa yang Kau cari?
4/
5
Oleh
Rantausetia